Total Pageviews

Wednesday, July 6, 2011

My Inspiration (5) : Bai Fang Li


Nowadays, people tend to give for a motive. Businessmen give others to gain popularity, to pump up their businesses. Others may give because they want to show the society that they are good men that care, though they are actually not. However, there are still some that do charity sincerely.

The World's Greatest Man (BAI FANG LI)

The World's Greatest Man is the most suitable title for a guy like this grandpa. I don't know you have ever read about this grandpa before. But, what he did really touches me, and I do want to tell the world about this. His name is Bai Fang Li, a 95-year old man.

Nowadays, people tend to give for a motive. Businessmen give others to gain popularity, to pump up their businesses. Others may give because they want to show the society that they are good men that care, though they are actually not. However, there are still some that do charity sincerely. The question is, how many of us have the sincerity that this old man has?

He was a three-wheel cart rider. He took people from a place to another place by that three-wheel cart and people would pay him for that. Carts like that still exist in Asia, but I think there is nothing like that cart anymore in western countries.

He lived a very simple life because he also didn't earn much from what he was doing. He rode the cart from morning until the days got dark. He ate from the food that he found in the dustbin. He lived in an old hut. He wore torn clothes. He might be able to buy worth eating food and worth wearing clothes from his earning. However, he didn’t want to do it. He chose to give all the money that he had to an orphanage. There were around 300 orphans lived in that orphanage.

He started to donate to the orphanage since he was 75 years old. It was in 1986. He was touched by a scene that he saw when he rode his three-wheel cart in a market one day. He saw a boy, who was around 6 years old, asking whether there were people who might need his help to lift the goods that they had bought. People who got helped by this boy would pay him for his help. Not long after that, he saw this boy looking for food in the dustbin. He thought to himself, why did this boy help others, gain quite some money but still dig the dustbin for food? At least, he could buy a piece of bread. He wondered, then he approached the boy, and asked him why he did the things he did. The boy said he didn’t want to sweat his earnings for buying some food for himself; he would use that money to buy food for his 3-year old and 4-year old brothers at his small hut. The old man then brought the little boy back to his little hut. He was touched to see the scene that 3 very little boy should dig in the rubbish to live, without any parents. After what he saw, this old man decided to bring those three children to an orphanage. When he arrived, he saw so many children living in there. He was once again, touched. He felt pity for them.

Since then, Bai Fang Li, did what that little boy ever did, he didn’t buy food and clothes, he ate from what he found in the dustbin. He gave all the money he got to the orphanage. He never expected anything from what he had done. He didn’t know which children that he had helped and raised from the money he had given. All the things he knew is to give all the money he got to that orphanage. That’s it.


Finally at the age of 91, he came to the orphanage, in a very weak condition. He gave his last donation to the head of the orphanage; it was 500 Yuan which was as much as 70 USD and told him that he couldn’t ride three-wheel cart anymore. He was too old and too weak for that already. The total that he had given in his lifetime was 350.000 Yuan which equals with 48,000 USD.


In 2005, this generous old man died because of lungs cancer that he suffered. Why I title this column as “World's Greatest Love”? Because of the sincerity of this old man, he was not from a wealthy family, or from a standard economy family, but he could give all he got to help those children whom he never knows who.

Some of us probably just do charity when we think we have more. But this old man gave though he had much less than what we have. His generosity must be a big kick for us who are still too selfish, too self centered. If he could do it, why couldn't we?

Honestly, I feel ashame because of him. He was very old already, and capable of doing that kind of thing, he was able to put away all his selfishness, and did everything for all those children he never knew before. I felt ashame because I think that I get more than what he got, but he had bigger heart than mine. He was quite old already when he started doing that, why I don’t start to share what I got since I am lot more younger than he was at the first time he did it?

Now that he was gone, I wonder if there is someone like him in the world nowadays, in the world full of selfishness and self centered individuals.
My fellow friends, after reading this, I suggest you to ask yourself, not,"How much have I given to my surroundings? How much have I helped those who in need?" but instead ask yourself,"How much that I haven't given to my surroundings? How much that I haven't shared yet?"

(Malay Version)

BAI FANG LI adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya.

Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan. Dia melalang dijalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam.

Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya. Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega, melihat bagaimana tubuh yang kecil malah tergolong ringkih itu dengan nafas yang ngos-ngosan (apalagi kalau jalanan mulai menanjak) dan keringat bercucuran berusaha mengayuh becak tuanya.

Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk reot yang nyaris sudah mau rubuh, di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Perlengkapan di gubuk itu sangat sederhana. Hanya ada sebuah tikar tua yang telah robek-robek dipojok-pojoknya, tempat dimana ia biasa merebahkan tubuh penatnya setelah sepanjang hari mengayuh becak.

Gubuk itu hanya merupakan satu ruang kecil dimana ia biasa merebahkan tubuhnya beristirahat, diruang itu juga ia menerima tamu yang butuh bantuannya, diruang itu juga ada sebuah kotak dari kardus yang berisi beberapa baju tua miliknya dan sebuah selimut tipis tua yang telah bertambal-tambal. Ada sebuah piring seng comel yang mungkin diambilnya dari tempat sampah dimana biasa ia makan, ada sebuah tempat minum dari kaleng. Di pojok ruangan tergantung sebuah lampu templok minyak tanah, lampu yang biasa dinyalakan untuk menerangi kegelapan di gubuk tua itu bila malam telah menjelang.

Bai Fang Li tinggal sendirian digubuknya. Dan orang hanya tahu bahwa ia seorang pendatang. Tak ada yang tahu apakah ia mempunyai sanak saudara sedarah. Tapi nampaknya ia tak pernah merasa sendirian, banyak orang yang suka padanya, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong.Tangannya sangat ringan menolong orang yang membutuhkan bantuannya, dan itu dilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan.

Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya, sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan dan minuman yang layak untuk dirinya dan membeli pakaian yang cukup bagus untuk menggantikan baju tuanya yang hanya sepasang dan sepatu bututnya yang sudah tak layak dipakai karena telah robek. Namun dia tidak melakukannya, karena semua uang hasil penghasilannya disumbangkannya kepada sebuah Yayasan sederhana yang biasa mengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin. Yayasan yang juga mendidik anak-anak yatim piatu melalui sekolah yang ada.

Hatinya sangat tersentuh ketika suatu ketika ia baru beristirahat setelah mengantar seorang pelanggannya. Ia menyaksikan seorang anak lelaki kurus berusia sekitar 6 tahun yang yang tengah menawarkan jasa untuk mengangkat barang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyongan mengendong beban berat dipundaknya, namun terus dengan semangat melakukan tugasnya. Dan dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar dimukanya, ia menyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu, dan dengan wajah menengadah ke langit bocah itu berguman, mungkin ia mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu.

Beberapa kali ia perhatikan anak lelaki kecil itu menolong ibu-ibu yang berbelanja, dan menerima upah uang recehan. Kemudian ia lihat anak itu beranjak ketempat sampah, mengais-ngais sampah, dan waktu menemukan sepotong roti kecil yang kotor, ia bersihkan kotoran itu, dan memasukkan roti itu kemulutnya, menikmatinya dengan nikmat seolah itu makanan dari surga.



Hati Bai Fang Li tercekat melihat itu, ia hampiri anak lelaki itu, dan berbagi makanannya dengan anak lelaki itu. Ia heran, mengapa anak itu tak membeli makanan untuk dirinya, padahal uang yang diperolehnya cukup banyak, dan tak akan habis bila hanya untuk sekedar membeli makanan sederhana.

“Uang yang saya dapat untuk makan adik-adik saya….” jawab anak itu.

“Orang tuamu dimana…?” tanya Bai Fang Li.

“Saya tidak tahu…., ayah ibu saya pemulung…. Tapi sejak sebulan lalu setelah mereka pergi memulung, mereka tidak pernah pulang lagi. Saya harus bekerja untuk mencari makan untuk saya dan dua adik saya yang masih kecil…” sahut anak itu.

Bai Fang Li minta anak itu mengantarnya melihat ke dua adik anak lelaki bernama Wang Ming itu. Hati Bai Fang Li semakin merintih melihat kedua adik Wang Fing, dua anak perempuan kurus berumur 5 tahun dan 4 tahun. Kedua anak perempuan itu nampak menyedihkan sekali, kurus, kotor dengan pakaian yang compang camping.

Bai Fang Li tidak menyalahkan kalau tetangga ketiga anak itu tidak terlalu perduli dengan situasi dan keadaan ketiga anak kecil yang tidak berdaya itu, karena memang mereka juga terbelit dalam kemiskinan yang sangat parah, jangankan untuk mengurus orang lain, mengurus diri mereka sendiri dan keluarga mereka saja mereka kesulitan.

Bai Fang Li kemudian membawa ke tiga anak itu ke Yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Pada pengurus yayasan itu Bai Fang Li mengatakan bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semua penghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkan makanan dan minuman yang layak dan mendapatkan perawatan dan pendidikan yang layak.

Sejak saat itulah Bai Fang Li menghabiskan waktunya dengan mengayuh becaknya mulai jam 6 pagi sampai jam delapan malam dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang. Dan seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewa gubuknya dan pembeli dua potong kue kismis untuk makan siangnya dan sepotong kecil daging dan sebutir telur untuk makan malamnya, seluruhnya ia sumbangkan ke Yayasan yatim piatu itu. Untuk sahabat-sahabat kecilnya yang kekurangan.

Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, ditengah kesederhanaan dan keterbatasan dirinya. Merupakan kemewahan luar biasa bila ia beruntung mendapatkan pakaian rombeng yang masih cukup layak untuk dikenakan di tempat pembuangan sampah. Hanya perlu menjahit sedikit yang tergoyak dengan kain yang berbeda warna. Mhmmm… tapi masih cukup bagus… gumannya senang.

Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perduli dengan cuaca yang silih berganti, ditengah badai salju turun yang membekukan tubuhnya atau dalam panas matahari yang sangat menyengat membakar tubuh kurusnya.

“Tidak apa-apa saya menderita, yang penting biarlah anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Dan saya bahagia melakukan semua ini…,” katanya bila orang-orang menanyakan mengapa ia mau berkorban demikian besar untuk orang lain tanpa perduli dengan dirinya sendiri.

Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, sehingga hampir 20 tahun Bai Fang Li menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu. Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (sekitar 650 ribu rupiah) yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotak dan menyerahkannnya ke sekolah Yao Hua.

Bai Fang Li berkata, “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan……” katanya dengan sendu. Semua guru di sekolah itu menangis……..

Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan. Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan disepanjang hidupnya uang sebesar RMB 350.000 ( setara 470 juta rupiah) yang dia berikan kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.

Foto terakhir yang orang punya mengenai dirinya adalah sebuah foto dirinya yang bertuliskan ” Sebuah Cinta yang istimewa untuk seseorang yang luar biasa”.
___________________________________________________

Sahabat... adakah CINTA itu di dalam hati kita?

"Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik." (HR. Abu Ya'la dan Al-Baihaqi)

Tuesday, July 5, 2011

My Inspiration 4 : The Story of My Young Ba'rah

Saya berasa amat tersentuh dengan kisah gadis kecil ini...betapa besarnya ujian Allahke atasnya...semoga rohnya dicucuri rahmat.

Ini ialah kisah seorang gadis berumur 10 tahun bernama Bar`ah, yang mana dari sumber yang diperolehi, ibu banpanya ialah doktor dan telah pindah ke Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pada usia ini, Bar `ah menghafal seluruh Al Qur’an dengan tajwid, dia sangat cerdas dan gurunya mengatakan bahawa dia sudah mendahului kanak-kanak seusianya. Keluarganya kecil dan taat pada Islam dan ajaran-ajarannya.

Hinggalah pada suatu hari, ibunya merasa sakit perut yang parah dan setelah beberapa kali diperiksakan diketahuilah ibu Bar’ah menderita kanser, dan kanser ini sudah dalam keadaan kronik. Ibu Bar’ah berfikir untuk memberitahu putrinya itu, terutama jika ia terbangun suatu hari dan tidak melihat ibunya di sampingnya dan inilah ucapan ibu bar’ah kepadanya:


"Ba'rah, aku akan pergi ke syurga di depan anda, tapi aku ingin kamu selalu membaca Al-Quran dan menghafalkannya setiap hari kerana ia akan menjadi pelindungmu kelak...."

Gadis kecil itu tidak benar-benar faham apa yang ibunya ingin sampaikan, tapi dia mulai merasakan perubahan keadaan ibunya, terutama ketika ia mulai dipindahkan ke hospital untuk waktu yang lama. Gadis kecil ini menggunakan waktu sepulang sekolahnya untuk menjenguk ibunya di hospital dan membaca Quran untuk ibunya sampai malam sampai ayahnya datang dan membawanya pulang.

Suatu hari pihak hospital memberitahu ayah Bar’ah bahawa keadaan isterinya itu sangat buruk dan dia perlu datang segera ke hospital. Kemudian, ayah Bar’ah menjemput Bar `ah dari sekolah dan menuju ke hospital. Ketika mereka tiba di depan hospital ayahnya memintanya untuk tinggal di dalam kereta, kerana bimbang anaknya itu akan terkejut jika ibunya meninggal dunia.

Ayah keluar dari kereta dengan linangan air mata, dia menyeberang jalan untuk masuk ke hospital, tapi tiba-tiba datang sebuah kereta dengan lajunya melanggar ayah Bar’ah dan dia meninggal di situ juga di depan puterinya itu, tak terbayangkan tangisan gadis kecil ini pada saat itu…!


Berita kematian ayahnya yang disembunyikan dari ibu bar’ah yang masih dirawat di hospital, namun setelah lima hari semenjak kematian suaminya akhirnya ibu Bar’ah meninggal dunia juga. Kini gadis kecil ini sendirian tanpa kedua orang tuanya.


Dengan bantuan ibu bapa rakan-rakan sekolahnya, Bar'ah akhirnya dibawa pulang ke Mesir untuk dijaga oleh saudaranya. Tak berapa lama tinggal di mesir gadis kecil Bar `ah mulai mengalami sakit seperti dengan ibunya dan oleh keluarganya ia lalu diperiksakan dan setelah beberapa kali uji didapati bar’ah juga mengidap kanser, tapi sungguh mencengangkan kala ia diberitahu kalau ia menderita kanser. Inilah perkataan bar’ah ketika itu:

"Alhamdulillah, sekarang saya akan bertemu dengan kedua orang tua saya"

Semua rakan-rakan dan keluarga terkejut. Gadis kecil ini sedang menghadapi musibah yang bertubi-tubi dan dia tetap sabar dan ikhlas dengan apa yang ditetapkan Allah untuknya! Subhanallah ...

Orang-orang mulai mendengar cerita tentang Bar`ah dan Saudi memutuskan untuk mengurusnya, dia dihantar berubat di England. Selain itu, saluran TV Islam (Al Hafiz – The pelindung) mendapat kontrak dengan gadis kecil ini dan memintanya untuk membaca Quran dan ini adalah suara yang indah yang di lantunkan oleh Bar’a. Akhirnya untuk pengetahuan..gadis ini telahpun pergi menghadap ilahi....al-fatihah




Semoga Allah merahmati rohnya dan sekalian ahli keluarganya
Amiiiinnn......




di sini disertakan sebahagian video Allahyarhamah kita untuk kita hayati dan insafi:




Lawatan dari program terkenal Hollywood yang biasanya di tayangkan di Channel Discovery Home and Health....LITTLE PEOPLE BIG WORLD.....









Video doa Allahyarhamah Ba'rah....




Bacaan Al-Quran Allahyarhamah yang menyentuh hati...









Wednesday, June 15, 2011

My Inspirations (3): 5 Small Warriors


DUNIA INI PENUH DENGAN PAHLAWAN-PAHLAWAN YANG TIDAK DIJANGKA KEWUJUDANNYA, MUNGKIN DI KALANGAN KITA DAN MUNGKIN JUGA TANPA KITA KENALI.....never to judge book by its cover!



PAHLAWAN KECIL 1:

Nathan Thomson, 9 tahun : menyelamatkan ibunya daripada ditikam orang yang tak dikenali



Budak kecil ini tertikam di bagian wajah saat dia bergelut untuk menyelamatkan ibunya daripada ditikam seorang yang tak dikenali.Nathan Thomson melompat ke atas badan Hugh Clark,seorang pemabuk yang ingin menikam ibu Nathan,Ena ketika mereka berada di jalan pada malam hari.Pemabuk itu lalu beralih ke arah Nathan dan menghunuskan pisau ke arah Nathan setelah menusuk Ena sebanyak 8 kali.keduanya selamat di tolong pihak berwajib yang berada di sekitar tempat kejadian.


Charlie Simpson,7 tahun : Berbasikal mengelilingi bandar untuk mengumpulkan dana sumbangan bagi para korban gempa Haiti.


Charlie memulakan usahanya dengan memberi pesanan singkat “Nama saya Charlie Simpson,saya sedang berusaha mengadakan kegiatan berbasikal mengelilingi bandar untuk mengumpulkan dana bagi Haiti karena di sana sedang terjadi gempa bumi dan banyak orang yang kehilangan nyawa karenanya.saya ingin mengumpulkan wang untuk membeli makanan,air,dan kemah bagi seluruh korban Haiti”.Charlie berharap dapat mengumpulkan wang sebanyak 500 euro dengan berbasikal sejauh 15 mil di sekitar taman bandar.Namun usahanya telah menyentuh hati banyak orang dan membuatnya dapat mengumpulkan 120.000 euro bagi korban Haiti.



PAHLAWAN KECIL 2

Charlie Simpson,7 tahun : Berbasikal mengelilingi bandar untuk mengumpulkan dana sumbangan bagi para korban gempa Haiti.


Charlie memulakan usahanya dengan memberi pesanan singkat “Nama saya Charlie Simpson,saya sedang berusaha mengadakan kegiatan berbasikal mengelilingi bandar untuk mengumpulkan dana bagi Haiti karena di sana sedang terjadi gempa bumi dan banyak orang yang kehilangan nyawa karenanya.saya ingin mengumpulkan wang untuk membeli makanan,air,dan kemah bagi seluruh korban Haiti”.Charlie berharap dapat mengumpulkan wang sebanyak 500 euro dengan berbasikal sejauh 15 mil di sekitar taman bandar.Namun usahanya telah menyentuh hati banyak orang dan membuatnya dapat mengumpulkan 120.000 euro bagi korban Haiti.

PAHLAWAN KECIL 3:

Lin Hao, 8 tahun : menyelamatkan kawan sekelasnya ketika gempa bumi
Lin Hao pelajar kelas 2 sekolah rendah dan menjadi ketua kelas.ketika gempa bumi datang,seluruh bangunan runtuh dan menimpa Lin Hao serta kawan-kawannya.Seluruh pelajar berusaha lari menyelamatkan jiwa masing-masing.Namun sebelum Lin Hao lari dari bencana itu,dia kembali ke bangunan yang runtuh dan menyelamatkan kedua kawannya yang tersepit di antara bangunan yang runtuh.Ketika ditanyakan mengapa dia mau mempertaruhkan nyawanya untuk kedua orang kawannya,dia menjawab “saya adalah ketua kelas dan sudah menjadi tanggung jawab saya atas keselamatan kawan-kawan saya”.

PAHLAWAN KECIL 4:


Alexis Goggin, 7 tahun : menggunakan badannya sebagai pelindung untuk melindungi ibunya
Alexis Goggin,budak pelajar kelas 1 sekolah rendah ini dipanggil sebagai ‘malaikat dari surga’ setelah dia melompat di depan seorang lelaki bersenjata dan menjadikan badannya sebagai pelindung untuk menghalang 6 peluru yang ditembak pada ibunya.Ibu alexis,Selietha Parker,30,tertembak di bagian kiri pelipis dan lengannya oleh teman lelakinya yang mengamuk dan sebelum dia menembakkan pelurunya ke arah Selietha,Alexis melompat ke hadapan penembak dan meminta agar tidak mengambil nyawa ibunya.

PAHLAWAN KECIL 5:

Ibrahim Ouaida, 8 tahun yang tenggelam setelah menyelamatkan kakak perempuannya
Peristiwa ini terjadi ketika Ibrahim berenang di pantai Sandrigde,Melbourne bersama kakaknya Sarah,10.ketika ombak besar datang dan mengheret mereka ke arah laut,Kakaknya yang tidak dapat bertahan terus menjerit meminta pertolongan.ketika itu juga Ibrahim datang dan menarik Sarah ke permukaan.Setelah seorang penyelamat datang,Ibrahim memintanya untuk menyelamatkan kakaknya yang sudah tidak sedarkan diri.Setelah penyelamat menarik Sarah ke pantai dan mencari Ibrahim,ibrahim ditemukan sudah tidak bernyawa.atas jasanya,ibrahim diberi ‘Bravery Medal’ oleh pegawai tempatan.


SEMOGA SEMUA MEREKA MENJADI INSPIRASI KITA SEMUA UNTUK LEBIH BERKEYAKINAN DALAM HIDUP DAN MELAKUKAN APA YANG TERBAIK UNTUK KEHIDUPAN KITA DAN SEMUA DI SEKELILING KITA.....

My Inspiration (2): Sung-Bong Choi


A 22 years old guy Who Cherish the world with his story.

Bila dia masuk ke dewan, semua memandang dia sebagai seorang pemuda biasa yang sama seperti yang lain2...namun, terdapat kisah yang mengharukan yang dibawanya.

What is really toached me is how he fight to live and to learn the truth about life,
dari kecil hingga besar hidup merempat, actually dia ni anak yatim piatu yang ditinggalkan di rumah anak2 yatim seawal umur 3 tahun, dan meninggalkan rumah anak yatim itu semasa berumur 5 tahun (lari), setelah didera oleh penghuni senior, sejak itu dia mula hidup merempat dan he survived by selling gums dan air tin minuman ringan di merata tempat, tempat tidurnya hanya di bawah-bawah tangga atau tandas-tandas awam.

tapi siapa sangka, dalam ketiadaan keberadaannya, ada bintang yang tersembunyi.....dari nyanyian dia menemui apa yang membuatkan dia gembira setelah menyaksikan seorang penyayi club menyanyikan lagu dengan penuh perasaan di sebuah kelab malam di mana dia menjual gula2 getah dan minuman ringannya....And dari situ dia mula menyanyi dan berlatih sendiri.....tanpa formal vocal lesson, dia mampu menjadi among the best......

now i bring you from Korea's Got Talent: Mr Sung-Bong Choi






Tuesday, June 14, 2011

My Inspiration (1): Susan Boyle

She is the 2009 British Got Talent Second Winner,
but what really inspires me is about herself, during her audition, everyone laughed at her, plus when she said that she is 47 years old during that time, nobody ever confident with her, but she herself have a very powerful trust in herself and confident that she can do what other people think a people like her could not do....(to be a professional singer at her looks and at her 47 years old of edge)

Here you are i bring you, Susan Boyle, a lady that proves " DON'T JUDGE A BOOK BY ITS COVER" is the best describes her.




The Latest News about susan is...she wont "Triple World Record-Breaker, in new Guinness World Records 2011 Book"

Susan Boyle smashes previous records from Arctic Monkey, Dido and Jane McDonald

Susan Boyle has been presented with three Guinness World Records - cementing her status as of one of music’s biggest singing sensations. Featured in the new Guinness World Records 2011 edition published this week (16.09.10), her impressive accolades include Fastest-selling Album by a Female (UK), Most Successful First Week UK Debut Album Sale, as well as Oldest Artist to Reach No.1 with a Debut Album (US & UK).




Singing sensation Susan Boyle, pictured receiving her three Guinness World Records Certificates

Boyle’s debut album “I Dreamed a Dream” sold 411,820 copies in its first week in the UK (133,599 on the first day), trouncing the previous record held by the Arctic Monkeys (“People Say I Am, That’s What I’m Not” sold 363,735 copies in 2006) to become the Most Successful First Week UK Debut Album Sale. It went on to sell more than a million copies in just 21 days and making it the Fastest-selling album by a female (UK), breaking the previous record held by Dido for her album “No Rent,” which reached sales of one million copies in 50 days, in 2006. Aged 48 when the album debuted at No.1 in the US and UK, she also managed to break the record for Oldest Artist to Reach No.1 with a Debut Album previously held by Jane McDonald for her eponymous album in 1998 aged 35.


Reflecting on the latest chapter of her story, the record-breaking singer, Susan Boyle said:
This is a real honour. I used to read this book as a wee girl. I never dreamt that one day I would actually appear in the Guinness Book of Records. I only ever wanted to sing and perform. This is truly fantastic.


Susan Boyle is also the second British solo singer in the 55-year history of Guinness World Records to appear in the new book on the back of breaking three records. Only fellow reality TV star-turned-pop star Leona Lewis can rival these achievements, when in 2007 she notched up an unprecedented five world records within a 12-month period.


Other British singers to make the Guinness World Records 2011 Edition are Pixie Lott (Biggest jump to No.1-UK) and Sir Tom Jones (Oldest No.1 singles act -UK). International record-breakers grabbing a hallowed spot in the annual best-selling publication, include Lady Gaga (Most weeks on UK chart in any year and Most searched-for female on the internet), Rage Against the Machine (Fastest-selling Digital Track) and Madonna (Biggest-selling female album act of the 21st century -UK, Most No. 1 albums by a female artist - UK Album Chart and Most Simultaneous Hits on UK Singles Chart Debut). The late “King of Pop” Michael Jackson also gains a posthumous record entry in the book for the Most Searched for Male on the Internet, overtaking the previous record held by Heath Ledger.

Saturday, May 14, 2011

HOW YOU DEFINE A GOOD DIET?

Diet?

Its a simple word, but have a positive impact on a person if its being applied in a proper and correct manner.

Diet as for my opinion is a way or mechanism for a person to be used to describe an activity or behaviour of which a person trying to control, monitor and deciplinize his or her self on his or her eating habits to achieve certain level of weight or blood level for certain reason.

Friday, January 21, 2011

Womanization


Just realized on new changes in Malaysia, everything gonna be womanized. Be specially made for woman? Why? Justification:

1st - avoiding sexual herrasment. Example: implementing lady's coach in train services.

2nd - woman is too weak to catch anything easily.
Example: soon there's gonna be special bus for woman.

The question is:

if woman want speciality, why do they need equal right against man?

Wednesday, January 19, 2011

Applying Callory Diet In Your Daily Workout

How i wish to continue my fitness with a new workout scheme. Applying callory burning as a basis in my exercise. How?

1) Trademill Walking.
5 minutes trademill walking with 7 time incline and 7.1 km per hour speed will burn your callory around 50 to 60 kcal.
BEST for warm up to avoid muscle cram.

2) Trademill Running.
15 minutes running with 9.7 km per hour for 1st 5 minutes, 10.1 km per hour for the 10th minutes and 10.7 km per hour for the 15th minutes will burn your callories around 150 to 200 kcal callories.
BEST For fat breaking muscle firming session.

3) Cycling.
20 minutes cycling with the average 33.2 km per hour of speed will burn your callories around 600 to 800 kcal, but all will depend on your body stamina and metabolisme.
BEST for fat burning and weight optimizing.

You will loose weight if you are consistently practise the above workout. Passion will always the best support.
*be sure to get your doctor's advice before deciding on any physical exercise.

ALL THE BEST!

Sunday, January 16, 2011

NEW YEAR 2011: HERE I COME

It has been so long without my new update, i believed that this year will be my focus as blogger,putting a day as a blogging day. To all my viewers, u will get my updates every week. And each will comes with different issues, tips and stories.

Sampai Syurga